Dengan hal yang sama raja-raja Mataram Surakarta juga mengadakan perjanjian dengan Bathari Kalayuwati atau NYI GEDENGPERMONI alias betari durga yang berkedudukan di Hutan Krendawahana (sekitar 20 km utara Kota Solo)
Di kota Solo sendiri, Keraton Surakarta Hadiningrat mengadakan sejumlah upacara yang bertujuan untuk menghormati hubungan baik antara dunia manusia dengan dunia kasat mata. Sesaji Mahesa Lawung yang diadakan setahun sekali misalnya, adalah sarana untuk memperingati perjanjian sakral antara Sinuhun Pakubuwono sebagai Pancer dengan Bethari Kalayuwati sebagai utara agar semua yang masuk dalam lingkup kosmologis kota Solo terhindar dari bencana dan malapetaka.
Mahesa Lawung merupakan salah satu dari banyak tradisi yang masih dijalankan Keraton Kasunanan Surakarta. Mahesa berarti kerbau, adapun lawung berarti jantan, liar, dan belum pernah kawin. Tradisi ini ditandai dengan menanam kepala kerbau lawung sebagai sesaji di Alas Krendowahono di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.
Jangan gampang percaya saudaraku, kalau itu bisa pasti negara kira bisa terbebas hutang,
BalasHapusMinta sesuatu hanya kepada allah swt.
BalasHapus