Pada masa kerajaan Majapahit berjaya, Mpu Tantular, salah seorang pujangga besar di zaman itu menulis sebuah kitab yang berjudul Sutasoma - yang di dalamnya terdapat sebait kata yang akhirnya dijadikan sebagai landasan hidup dan kehidupan bagi seluruh bangsa lndonesia. Bhineka Tunggal lka, Tan Hana Dharma
Mangrwa yang secara harfiah memiliki arti, "bermacam-macam tetapi satu, dan, tiada pengabdian yang mendua".
Dan kata itu diejawantahkan dalam gerak hidup dan kehidupan sehari-hari dengan sangat baik oleh seluruh kawula Majapahit. Pada akhirnya, sejarah pun mencatat dengan tinta emas betapa Majapahit berhasil menjadi salah satu imperium yang disegani dan dihormati dibelahan jagat raya.
Jika kita cermati dengan seksama, keberhasilan itu berkat adanya kesamaan di dalam "bahasa" serta, tekad yang kuat untuk tidak mendua di dalam pengabdian. Tegasnya, kala itu, bahasa pemimpin (baca; satunya keinginan, kata dan perbuatan) bisa ditangkap, dimengerti, dan diejawantahkan dengan baik oleh segenap
kawulanya.
Padahal, jika saja kita mau merenung dan sejenak menoleh ke belakang dengan melihat keberhasilan dan kebesaan Majapahit, sejatinya, berbagai carut marut yang belakangan ini melanda tanah tercinta ini tidak perlu terjadi. Pasalnya, dengan berpegang kepada kata "tan hana dharma mangrwa", dapat dipastikan betapa
bangsa ini dapat menjadi mercusuar di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Di sini, si pemimpin maupun yang dipimpin benar-benar dituntut untuk belajar, berusaha dan bekerja hanya bagi kepentingan pertiwi, bukan untuk golongan, keluarga ataupun kroninya.
Dan sungguh tak terbayangkan jika segenap para wakil rakyat, pengusaha serta para pemimpin benar-benar meneladani "laku utama" dari nenek moyang, tak pelak, seluruh komponen bangsa seolah hidup di negeri dongeng. Suatu negeri yang "gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja" di mana masyarakatnya
seolah hidup di surga. Dengan kata lain, jika saja tekad itu sudah menyatu di dalam aliran darah setiap anak bangsa, maka tak perlu ragu, KKN atau tindakan yang menyimpang lainnya bakal hilang dengan sendirinya.
0 Response to "Indonesia Jaya Bagaikan Majapahit"
Posting Komentar