Pertikaian yang berbuah pada pertempuran hidup mati antara Jin Islam bernama Arya kasumba melawan Jin Kafir yakni Bahureksa dialam Jomantara, telah membawa pengaruh besar dialam manusia. Berawal ketika Bahureksa ditengah pertarungannya meludah dengan penuh amarah dan tanpa sengaja air ludah itu jatuh keatas sehelai daun.
Daun mana kemudian disantap lalu ditelan oleh seekor gagak raksasa yang tengah terbang dilangit lepas. Dan ketika pada akhirnya pertarungan Arya Kasumba melawan Bahureksa berujung pada kematian, cahaya kesaktian mereka sama-sama menitis. Cahaya kesaktian Bahureksa menitis pada sebutir telur yang tengah dierami sang gagak yang sebelumnya sempat menyantap ludah Bahureksa.
Dan ketika telur itu akhirnya menetas, yang lahir bukanlah bayi burung gagak melainkan bayi manusia bersosok raksasa. Yang oleh sang gagak bayi itu diberi nama Dewata Cengkar. Sedangkan cahaya kesaktian Arya Kasumba menitis pada seorang bayi manusia biasa yang oleh orangtuanya diberi nama Ajisaka.
Setelah mendapat ilham saat ia berdoa seusai sholat, sang ayah Randu Wesi kemudian menitipkan Ajisaka untuk dibimbing dan dibesarkan oleh Kyai Mandasia sebagai pemuda sakti mandraguna tetapi berahklaqulkarimah. Sangat berbeda halnya dengan Dewata Cengkar yang dibesarkan oleh sang gagak raksasa. Hidup, dan tumbuh dewasa dengan karakter dzalim, serta sangat suka memangsa bukan hanya hewan-hewan besar, tetapi juga manusia. Bahkan tanpa sepengetahuan Ajisaka, sang ayah menjadi salah satu korban kedzaliman Dewata Cengkar. Menyusul kemudian Dewi Parwati sang ibu tercinta.
Suatu hari Dewata Cengkar bertemu lalu jatuh cinta pada seorang gadis cantik bernama Cakrawati yang tak lain adalah putri tunggal Kyai Mandasia sekaligus juga kekasih Ajisaka. Namun sayang, cinta Dewata Cengkar bertepuk sebelah tangan. Hingga membuat Dewata Cengkar marah besar lalu nekad menculik Cakrawati dan disekap di sebuah goa tua.
Ajisaka yang tak tinggal diam atas semua kedzaliman dan kemunafikan yang telah dilakukan oleh Dewata Cengkar dan demi menyelamatkan sang kekasih tercinta, Ajisaka lantas mendatangi dan berhasil mengakali sekaligus memusnahkan Dewata Cengkar, sang angkaran murka.
0 Response to "Kisah Aji Saka & Dewata Cengkar"
Posting Komentar