23 Pria Afrika Selatan tewas setelah disunat

Polisi Afrika Selatan hari ini mengatakan mereka tengah menyelidiki kasus pembunuhan massal terhadap 23 lelaki saat sedang melaksanakan ritual tradisional pengkhitanan.

Ke-23 pria meninggal itu berusia antara 13 hingga 21 tahun. Mereka tewas di sejumlah tempat di provinsi Mpumalanga dalam waktu sepekan akibat ritual untuk menjadi dewasa.


"Kami telah membuka 22 kasus penyelidikan dan satu lagi masih dalam pemeriksaan," kata Juru bicara polisi Leonard Hlathi, seperti dilansir situs asiaone.com, Jumat (17/5).

Salah satu korban tewas itu tengah diperiksa karena dia sebelumnya dalam keadaan sehat. Polisi hingga kini belum menangkap tersangka dan masih menunggu pemeriksaan medis.

Ritual sunat merupakan kegiatan lazim dilakukan di Afrika Selatan oleh etnis Xhosa, Sotho, dan Ndebele.

Kasus meninggal di Afrika Selatan akibat dikhitan sudah ratusan kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Korban kebanyakan meninggal karena pendarahan dan infeksi.

Untuk diakui dan dinyatakan sudah dewasa anak laki-laki harus menghabiskan waktu sebulan di sebuah gunung atau semak-semak terpencil. Setelah itu biasanya proses pengkhitanan berlangsung pada Mei hingga Juli untuk musim dingin. Sedangkan di musim panas berlangsung antara November hingga Desember.

Pemerintah dan Partai Kongres Nasional Afrika menyatakan prihatin atas peristiwa ini. Juru bicara pemerintah Phumla Williams menyatakan mereka meminta prosesi semacam itu didahului oleh pemeriksaan medis untuk mengurangi penyebab kematian.

0 Response to "23 Pria Afrika Selatan tewas setelah disunat"

Posting Komentar